Kenyam – Kabupaten Nduga menghadapi tantangan dalam menurunkan angka stunting hingga nol persen. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Anggota DPRD Kabupaten Nduga Fraksi PKS, Nius Wakerkwa menilai pengentasan stunting di Kabupaten Nduga harus menjadi salah satu prioritas utama pemerintah daerah Kabupaten Nduga Periode 2024-2029.
“Nduga harus bebas dari stunting pada tahun 2026 dan ini menjadi perhatian saya selaku anggota dewan,” tegas Nius Wakerkwa dalam rilisnya, Jumat (04/4/25).
Nius melanjutkan persoalan stunting menyangkut masa depan anak-anak Nduga. “Kalau dibiarkan akan beresiko pada perkembangan fisik dan otak anak-anak yang berdampak pada produktifitas mereka di masa mendatang,” ujarnya.
Padahal sumber daya manusia yang sehat dan cerdas adalah kunci utama pembangunan Nduga.
Politisi PKS ini mengajak semua pihak: pemerintah daerah, masyarakat, swasta, kampus, dan media untuk bekerja sama agar Nduga terbebas dari stunting dan menghasilkan generasi yang berkualitas.
“Kolaborasi ini dapat diwujudkan dalam edukasi tentang pentingnya gizi seimbang, distribusi makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak, penyediaan fasilitas air bersih serta program sanitasi,” imbuhnya.
Nius juga mendorong penguatan peran puskesmas dan posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang anak, dan pemberdayaan keluarga untuk menanam sayur dan sumber protein lokal.”